Friday, February 14, 2020

KISAH NABI AYUB AS

Kisah Nabi Ayub AS

Silsilah Nabi Ayyub Alaihissalam adalah cucu dari Nabi Ishaq bin Ibrahim Alaihissalam. Beliau merupakan seorang Nabi yang memiliki tingkat kesabaran luar biasa (paling tinggi) dalam menghadapi cobaan hidup dari Allah Subhanahu wa ta’ala.

Nabi Ayyub Alaihissalam adalah orang yang kaya raya, hartanya melimpah ruah dan ternaknya sangat banyak. Iya hidup makmur dan sejahtera, hidup Nabi Ayub dipenuhi kesenangan, namun beliau tetap tekun untuk beribadah.

Beliau juga gemar berbuat kebaikan dan suka berbagi kepada siapapun, semua orang memuji kebaikan, ketulusan, dan keikhlasan Nabi Ayub dalam berbuat kebaikan, bahkan para malaikat pun juga memuji beliau.

Hal ini, membuat iblis merasa iri dan dengki, ia tidak suka ada manusia yang begitu sholehnya, iblis pun berniat membuat Nabi Ayyub menjadi sesat. Iblis terus mencoba menggoda keimanan Nabi Ayub agar tersesat dan ingkar juga tidak bersyukur kepada Allah SWT.

Namun ternyata iblis gagal, iblis pun tidak menyerah, ia dan para pembantunya kemudian mulai menyerbu keimanan Nabi Ayub, mula-mula mereka membunuh semua ternak, kemudian mereka merusak kebun Nabi Ayub, dan juga membakar semua harta kekayaan beliau.

Namun Nabi Ayub dan anak istri beliau, tetap rajin beribadah dan tidak pernah mengeluh, mereka semua menerima takdir dengan ikhlas. Iblis dan para pembantunya kemudian mendatangi putra dan putri Nabi Ayub di rumah, mereka menggoyang-goyang tiang rumah, sehingga roboh dan semua anak Nabi Ayyub meninggal dunia.

Iblis mengira usahanya sudah berhasil, menggoyahkan keimanan Nabi Ayub AS, karena Nabi Ayub sangat menyayangi Putra dan putrinya itu, meskipun Nabi Ayub merasa sedih juga menangis atas kelihalannya, tetapi jiwa dan hatinya tetap kuat dan selalu sabar, juga memiliki keyakinan bahwa jika Allah SWT yang Maha Pemberi berkehendak, maka tidak ada seorangpun yang mampu menghalanginya.

Iblis pun tidak patah semangat, Iblis kemudian menaburkan penyakit pada sekujur tubuh Nabi Ayub, sehingga Nabi Ayub menderita penyakit kulit yang amat menjijikan. Semua tetangga dan orang sekitar menjauhinya, karena takut tertular.

Mereka menginginkan Nabi Ayub segera pergi, meninggalkan lingkungan mereka. Maka Pergilah Nabi Ayub dan Rahmah istrinya ke sebuah tempat yang jauh dari pemukiman manusia. Penyakit Nabi Ayub sudah bertahun-tahun tak kunjung sembuh, namun Nabi Ayub tetap bersabar.

Suatu hari, Rahmah hendak membeli bahan makanan dan Ia pun pergi keluar, ternyata saat itu Nabi Ayub sedang membutuhkannya, berkali-kali Nabi Ayub memanggil istrinya, tapi tak ada sahutan dari istrinya itu.

Nabi Ayub merasa kesal, terbesit dalam benak beliau bahwa Rahma sengaja pergi meninggalkannya beliau. Nabi Ayub lantas bersumpah akan memukul Rahma 100 kali, jika ia kembali nanti.

Nabi Ayyub Alaihissalam kemudian berdoa memohon kesembuhan kepada Allah SWT. Doa Nabi Ayyub diijabah Allah Subhanahu Wa Ta’ala, kemudian memerintahkan Nabi Ayyub agar menghentakkan kakinya ke tanah, lalu dari tanah itu keluar air yang sejuk dan segar.

Nabi Ayub kemudian segera membersihkan sekujur tubuhnya dengan air segar itu, maka seketika itu pula penyakit Nabi Ayub sembuh, dan kulit tubuhnya kini kembali seperti sedia kala, wajahnya pun kembali bersinar dan memancarkan wibawa yang luar biasa.

Rahmah akhirnya pulang dan betapa terkejutnya Iya ketika melihat suaminya sudah sembuh, dan ia juga meminta maaf, karena telah hampir kehilangan kesabaran dalam merawat Nabi Ayub yang sakit.

Nabi Ayub pun memaafkannya, dan bercerita bahwa ia telah terlanjur bersumpah untuk memukul Rahmah. Beliau sangat bingung, karena dalam benaknya beliau tidak tega untuk menyakiti istrinya yang sangat setia itu.

Akhirnya turunlah perintah Allah SWT untuk mengambil seratus helai rumput, kemudian mengikatnya dan memukulkan dengan pelan.


Nabi Ayub AS yang sudah sembuh, semua warga menerima kembali, dan kerena kesabaran Beliau, Allah SWT menganugrahkan kembali harya yang berlimpah.

Teladan nabi ayub

Dari kisah Nabi Ayub yang telah kita pelajari, banyak keteladanan yang dapat kita temukan di sana, antara lain adalah:

1. Dermawan
2. Selalu beribadah kepada Allah
3. Tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan

Nabi Ayyub telah mendapatkan cobaan dari Allah secara beruntun. Semua ujian tersebut dijalaninya dengan sabar dan tabah. Beliau tidak pernah mengeluh, apalagi protes dengan cobaan yang diberikan Allah padanya. Kesabaran dan ketabahannya tersebut ternyata pada akhirnya dapat mengembalikan nikmat Allah yang dulu pernah diterimanya.

Sabar menurut Islam adalah menahan diri dari berputus asa, meredam amarah jiwa, mencegah lisan untuk mengeluh, serta menahan anggota badan untuk berbuat kemungkaran. Sabar merupakan akhlaq mulia yang muncul dari dalam jiwa, dapat mencegah perbuatan yang tidak baik.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata, “Sabar itu terbagi menjadi tiga macam:
1. Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah.
2. Bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang diharamkan Allah.
3. Bersabar dalam menghadapi takdir-takdir Allah yang dialaminya, berupa berbagai hal yang menyakitkan dan gangguan yang timbul di luar kekuasaan manusia ataupun yang berasal dari orang lain.

Sabar adalah sebab untuk bisa mendapatkan berbagai kebaikan dan menolak berbagai keburukan. Hal ini sebagaimana diisyaratkan oleh firman Allah ta’ala, “Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat.” (QS. Al Baqarah: 45)

Seorang siswa juga harus bersabar dalam menuntut ilmu. Syaikh Nu’man mengatakan, “Betapa banyak gangguan yang harus dihadapi oleh seseorang yang berusaha menuntut ilmu. Maka dia harus bersabar untuk menahan rasa lapar, kekurangan harta, jauh dari keluarga dan tanah airnya. Sehingga dia harus bersabar dalam upaya menimba ilmu dengan cara menghadiri pengajian-pengajian, mencatat dan memperhatikan penjelasan serta mengulang-ulang pelajaran dan lain sebagainya.

Yahya bin Abi Katsir mengatakan, “Ilmu itu tidak akan didapatkan dengan banyak mengistirahatkan badan”, sebagaimana tercantum dalam shahih Imam Muslim. Maka dari itu, untukmemperoleh ilmu kita harus berusaha sekuat tenaga dan selalu bersabar jika belum berhasil.



Meneladani perilaku Nabi Ayyub.


1. Pemaaf
Nabi Ayyub ditinggal istrinya pergi di saat sakit, kemudian istrinyaa kembali lagi sewaktu Nabi Ayyub telah sembuh. Meski demikian Nabi Ayyub tidak tega jika harus melaksanakan janjinya, yaitu memukul istrinya 100 kali. Akhirnya untukmelaksanakan janjinya itu Nabi Ayyub hanya memukul istrinya sekali menggunakan seratus lidi. Dari kisah ini dapat kita teladani bahwa memaafkan harus diutamakan dan kita tidak diperbolehkan untuk balas dendam.

2. Dermawan
Allah telah menganjurkan kepada kita agar selalu beramal. Dalam Al Quran Allah telah berjanji akan melipatgandakan amal kita sebanyak 700 kali. Dalam beramal harus disertai rasa ikhlas dan niat kita hanya mengharapkan rida Allah. Amal akan sia-sia jika disertai dengan mengungkit-ngungkit pemberian kita, berniat agar dipuji dan dikagumi orang, serta niat agar diberi imbalan.

3. Rajin beribadah
Allah menciptakan jin dan manusia tidak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah tidak hanya berupa salat, puasa, zakat maupun haji. Berbuat baik kepada sesama manusia, hewan dan menjaga lingkunga kita juga termasuk ibadah. Namun demikian, sebagai seorang muslim kita tidak boleh sekali-kali meninggalkan ibadah wajib, yaitu salat, zakat, puasa dan haji bagi yang mampu. Kita beribadah dengan tujuan untuk mendekatkan diri pada Allah. Selain itu ibadah juga merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita.

4. Sabar dan tabah dalam menghadapi segala cobaan
Manusia dalam kehidupannya tidak lepas dari cobaan. Sebagai orang yang beriman, kita harus sabar dan tabah dalam menerima cobaan Allah tersebut. Ingatlah bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan yang beratnya melebihi kekuatan kita. Allah memberi cobaan kepada manusia dengan tujuan untuk meningkatkan derajat keimanannya. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.

Kesimpulan kisah nabi ayyub

Nabi Ayyub a.s. adalah putra Nabi Ishak a.s. Beliau adalah Nabi yang kaya raya yang memiliki banyak anak dan harta benda, serta pemurah pada fakir miskin dan membantu anak yatim. Beliau juga terkenal sebagai seorang yang tabah dan sabar.

Walaupun Nabi Ayyub a.s. kaya raya akan tetapi beliau tetap teguh beriman pada Allah s.w.t. Itulah sebabnya setan ingin menggoda Nabi Ayyub a.s. agar lemah iman.

Beliau mula-mula mendapat cobaan dengan musnahnya harta beliau hingga jadi miskin, namun beliau tetap tabah. Kemudian Nabi Ayyub a.s. mendapat cobaan lagi dengan meninggalnya putra-putra beliau, dan beliaupun tetap tabah menghadapi cobaan ini. Cobaan selanjutnya beliau jatuh sakit berat, sehingga kerabat dan sanak keluarga menjauhi beliau. Begitu juga karena digoda setan, istri beliau yang bernama Rahmah meninggalkan beliau pula dalam keadaan sakit berat.

Dalam keadaan sakit itu beliau berniat akan memukul istri beliau itu bila telah sembuh nanti. Dan atas kekuasaan Allah s.w.t. Nabi Ayyub a.s. dapat sembuh lagi seperti sedia kala.

 

No comments:
Write komentar